Bekasi – Minggu, 18 Mei 2025, Gerakan aksi massa driver online yang akan melakukan aksi unjuk rasa tanggal 20 Mei 2025 melakukan press conference.
Sukat Tandika Kemed Ketua APOB, Korlap Aksi GAS 10 persen 205, memberikan keterangan kepada awak media,
Gas 10 persen 205 adalah gerakan perlawanan masyarakat pengemudi online Indonesia.
“Gerakan ini untuk melawan perilaku bisnis aplikator yang tamak, rakus dan serakah,” ungkapnya.
GAS 10 persen 205 juga adalah Gerakan Intelektual masyarakat pengemudi Online Indonesia yang mengedepankan etika, adab dan sopan santun.
Kami mengedepankan aksi damai, menolak segala bentuk tindakan anarkis yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan, kenyamanan dan ketertiban masyarakat.
GAS 10 Persen 205 akan melakukan aksi di pintu masuk Monumen Nasional ( Monas ).
Kami menghormati aliansi lain yang akan melakukan aksi di depan kantor Indosat dan Patung Kuda, lanjutnya.
GAS 10 Persen 205 menyampaikan tuntutan,
“Kami mendesak Kementerian Perhubungan untuk revisi KP 1001 tahun 2022 untuk mewujudkan potongan adil yaitu 10%.”
Tuntutan lainnya yang disampaikan GAS 10 persen 205.
Kami meminta Kementerian Perhubungan untuk merevisi KP 667 tahun 2022 terkait dengan penyesuaian tarif.
Isu lain yang diangkat adalah mendesak adanya pendelegasian tata kelola transportasi online.
Kami mendesak pendelegasian tata kelola pengelolaan transportasi online dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah.
Dan kami mendesak Pejabat Kemenhub untuk menemui massa aksi di lapangan dan bersedia menandatangani surat pernyataan akan memenuhi tuntutan pengemudi online.
GAS 10 persen 2015 meminta maaf kepada masyarakat Indonesia yang terdampak dengan aksi damai para pengemudi online.
“Kami meminta maaf kepada masyarakat Indonesia yang terganggu dengan aksi damai Gas 10 persen 205, “pungkas Sukat.
(Kontributor : Rafi)