oleh

GROPYOKAN TIKUS SERENTAK DUA DESA

  gropyokan-tikus-serentak-dua-desa-4PB | Cilacap – Bati Komsos Serka Paimun beserta 6 anggota Koramil 16/Wanareja bersama PPL, POPT, P3A, Kelompok Tani “Harapan Makmur” Desa Bantar dan Kelompok Tani “Sri Sakti” Desa Tarisi lakukan gerakan gropyokan tikus serentak di dusun Sukawera RT. 03/13 Desa Bantar dan Dusun Pasir Reja RT. 04/05 Desa Tarisi Kecamatan Wanareja, Senin 31/11/2016.gropyokan-tikus-serentak-dua-desa-3

Menurut Bati Komsos Koramil 16 / Wanareja Serka Paimun mengemukakan,
“Gerakan gropyokan tikus serentak di perbatasan antara dua Desa Bantar dan Desa Tarisi ini merupakan bagian usaha dari TNI AD khususnya aparat kewilayahan dari Koramil 16/Wanareja dalam usaha mensukseskan program ketahanan pangan Nasional, karena dengan pembasmian hama tikus yang sudah sangat meresahkan para petani. Maka di harapkan produksi hasil pertanian akan meningkat.” Ujar Serka Paimun.

Sambungnya, Dengan demikian tujuan Swasembada pangan yang di harapkan pemerintah dapat tercapai.
Apalagi pada saat ini petani lagi melaksanakan percepatan tanam MT I di Tahun 2016, agar serangan hama tikus dapat terkendali, maka dari itu perlu inisiatif melakukan gerakan massal pembersihan lahan dan pengemposan lubang-lubang tikus sebelum pasa masa tanam.gropyokan-tikus-serentak-dua-desa-1Seperti yang dilakukan pada hari ini Senin, 31-10-2016 bertempat di Kelompok Tani “Harapan Makmur” Desa Bantar dan Kelompok Tani “Sri Sakti” Desa Tarisi Kecamatan Wanareja telah dilakukan kegiatan Pengendalian Hama Tikus (Gropyokan Tikus) dengan cara emposan menggunakan Belerang dan sekam yang di bakar di masukan ke lubang – lubang tikus.
Di samping menggerakkan para petani anggota Kelompok Tani dan petugas lapang pertanian, PPL, POPT, dan P3A, dalam rangka menyukseskan Program UPSUS PAJALE. Pengendalian hama tikus. Dengan gerakan tersebut yang dipelopori oleh Koramil 16/ Wanareja para Kelompok Tani termotivasi untuk lebih bersemangat dalam gerakan tanam dan pengendalian hama dalam upaya tercapainya Swasembada pangan.

Dengan adanya pembrantasan hama tikus ini akan menekan populasi tikus dimasa tanam mendatang, dengan asumsi terbunuhnya 2 ekor tikus akan menghilangkan 2000 ekor tikus dalam kurun waktu satu tahun kedepan, dengan perhitungan sepasang tikus beranak 8 – 12 ekor setiap bulan dan umur reproduksi tikus sangat singkat,tikus siap kawin setelah berusia 35 hari dengan masa bunting 21 hari dan akan kawin lagi 2 hari setelah melahirkan, karena itu populasi tikus sangat cepat sekali berkembang, sehingga diharapkan petani / kelompok tani kompak melakukan pengendalian hama tikus secara rutin
Sehingga kegiatan gropyokan tikus serentak di dua desa ini setidaknya bisa mengurangi serangan hama tikus yang meresahkan petani. Gropyokan tikus di dua desa hari ini dengan luas lahan sekitar 52 Hektare dan di dapatkan tikus sejumlah 782 ekor.” Pungkasnya. (sty/mark)

Bagikan

Baca Juga