oleh

Ketua Korcab V DJAT Hadiri Acara Gerakan Nasional Tanam Cabai

PB|Surabaya – Ketua Korcab V Daerah Jalasenastri Armada Timur Ny. Herniwati Edi Sucipto bersama pengurus Korcab V menghadiri undangan penyerahan bibit cabai oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam rangka Gerakan Nasional Tanam Cabai (Gertam Cabai) dengan membagikan benih sayur dan cabai secara gratis yang dilaksanakan di di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, Kamis (26/1).

Mentan Andi Amran didampingi Gubernur jawa Timur Dr. Soekarwo, Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur Nina Kirana Soekarwo, SKPD Provinsi, Kabupaten dan Kota di Jawa Timur serta Satuan kerja terkait secara simbolis menanam bibit cabai ke dalam polybag.

Aksi ini merupakan rangkaian gerakan nasional penanaman 60 juta pohon cabai (gertam cabai) di pekarangan yang sedang digalakkan oleh kementerian pertanian.

“Gerakan menanam cabai ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami berbagai jenis sayur dan cabai. Ini penting dilakukan untuk menyikapi fluktuasi harga cabai yang terjadi setiap tahun,” ucap Amran. Menurut Mentan, untuk mengatasi masalah fluktuasi harga cabai sebenarnya hanya butuh kemauan masyarakat atau warga.

Andi Amran tegaskan, gerakan tersebut merupakan solusi permanen atasi tingginya fluktuasi harga cabai tiap tahun. Penanaman cabai di pekarangan mampu menekan biaya belanja bagi ibu rumah tangga. Karena cukup dengan media sederhana seperti polibek (kantung plastik), sudah bisa menghasilkan cabai. “Kalau ibu-ibu bisa kurangi ngegosip lima menit sehari dan digunakan menanam cabai lima pohon, maka tuntas sudah persoalan cabai. Lima pohon itu sudah bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga sampai beberapa bulan,” ucap Mentan.

“Bisa dibayangkan kalau 60 juta keluarga saja menanam 20 batang pohon per rumah tangga, hasilnya bisa menghasilkan Rp 30 triliun. Kalau ibu-ibu bergerak bersama-sama, selesai urusan bangsa kita,”  ujar Andi Amran alumni Universitas Hasanuddin itu.

Menteri Pertanian tegaskan, pemerintah sudah hentikan impor komoditas strategis misalnya beras, bawang, dan cabai. Khusus tanaman cabai, ia membeberkan sudah bekerja sama dengan 44 BPTP se-Indonesia. Teknisnya, tiap BPTP diwajibkan menanam benih hingga proses pembibitan.

“Setelah itu, bibit harus diserahkan kepada warga atau kelompok tani secara gratis. Pihak warga harus menanam di pekarangan,” ujarnya.(dispenlantamal v|ra)

Bagikan

Baca Juga