Jakarta – Dalam rangka meningkatkan integrasi unsur-unsur TNI Angkatan Laut (TNI AL) dalam satu kesatuan komando dan kemampuan perorangan maupun satuan untuk mengaplikasikan serta menerapkan doktrin pada masing-masing operasi menjadi salah satu tujuan pelaksanaan Latihan Gladi Posko Armada Jaya ke XL 2022 yang dilaksanakan secara virtual dipusatkan di Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Kodiklatal) Surabaya.
Latihan yang melibatkan lebih kurang 946 personel dari Mabesal dan Kotama-kotama TNI AL seluruh Indonesia, baik sebagai penyelenggara maupun pelaku yang dibagi kedalam Komando Satuan Tugas seperti Kogaslagab, Kogasgabfib, Kogasgabratmin dan Kogasgabhantai didukung Satgasduk Informasi, Satgasduk Kesehatan, Satgasduk Komlek dan Satgasduk Pasukan Khusus ini, Rabu (12/10), dibuka Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono mewakili Kasal Laksamana TNI Yudo Margono dari Ruang Kerja Wakasal, Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur.
Kasal Laksamana TNI Yudo Margono dalam amanat tertulis yang dibacakan Wakasal menyampaikan bahwa latihan Armada Jaya merupakan latihan puncak TNI AL yang menggabungkan komponen SSAT dalam penyelenggaraan operasi gabungan dengan tujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesiapan komponen SSAT, di samping merupakan sarana untuk meningkatkan profesionalisme prajurit matra laut, yang mana hal ini telah direncanakan dalam rencana strategis TNI AL melalui program peningkatan profesionalisme personel matra laut.
“Latihan Armada Jaya ini harus dapat meningkatkan kemampuan dan profesionalisme unsur pimpinan dan staf komando tugas gabungan dalam proses pengambilan keputusan militer pada pelaksanaan operasi gabungan”, ujarnya.
Sementara itu, Dankodiklatal Letjen TNI (Mar) Suhartono selaku Dirlat mengungkapkan latihan selama 16 hari ini akan dilaksanakan di beberapa wilayah dimana untuk Kotama Jakarta dipusatkan di Koarmada I dan Kolinlamil, Kotama Surabaya di Kodiklatal dan Koarmada II, Kotama wilayah Papua di Koarmada III, dan Mako Lantamal XIII Tarakan.
Latihan ini mengusung tema “Kogaslagab, Kogasgabfib, Kogasgabratmin dan Kogasgabhantai Melaksanakan Operasi Laut Gabungan, Operasi Amfibi, Operasi Pendaratan Adminitrasi dan Operasi Pertahanan Pantai dengan didukung Operasi Dukungan Informasi, Operasi Dukungan Komlek, Operasi Dukungan Kesehatan dan Operasi Dukungan Pasukan Khusus di Mandala Operasi Wilayah Utara Indonesia Bagian Tengah Dalam Rangka Mendukung Kampanye Militer Kogab TNI”.
Dalam Latihan ini, Wakasal mengingatkan kepada penyelenggara ada empat yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan perencanaan operasi militer dalam rangka kampanye militer yaitu kemampuan seorang Komandan dalam menganalisa tugas pokok yang diberikan oleh komando atas atau direktif komando atas, kedua kemampuan intelijen untuk memberikan data awal yang dikenal Cumemu (cuaca medan dan musuh), ketiga kemampuan komandan untuk memadukan kemampuan dan kekuatan dalam menyusun sebuah operasi termasuk logistic dan keempat yaitu kemampuan komandan menyinkronkan satuan bawah dan kemampuan satuan bawah untuk memahami operasi yang telah dibuat.
“Saya harapkan 4 poin ini benar-benar diperhatikan, dirasakan betul, didalami betul oleh para pelaku latihan. Ini bukan sekedar selesai latihan ini, tapi setelah melakukan Latihan ini mampu melaksanakan perencanaan operasi militer dengan sebaik-baiknya”, harap Wakasal..
(Dispenal|Della)