Lumajang – Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Mayjen TNI Haryanto, S.I.P., M.Tr. (Han). dampingi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman meninjau jalannya latihan menembak senjata berat Artileri Pertahanan Udara Terintegrasi TA 2023 yang digelar oleh Pussenarhanud di Lapangan Tembak AWR (Air Weapon Range) TNI AU, Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kamis (28/09/2023).
Turut Hadir dalam acara tersebut Irjenad Letjen TNI Alfret Denny Djoike Tuejeh, Kaskostrad, Dankodiklatad, para Asisten Kasad, Pangdam Jaya, Pangdam III/ Siliwangi, Pangdam IV/ Diponegoro, Kasdivif 1 Kostrad, Kasdam V/Brawijaya, Kapuspalad, Kapusbengad, Kadispenad dan Kadislaikad.
Pussenarhanud TNI AD menggelar Latihan Menembak Senjata Berat (Latbakjatrat) Terintegrasi TA 2023 ini, diikuti oleh seluruh satuan Arhanud yang ada di Indonesia yang diikuti kurang lebih 550 Prajurit dari seluruh Satuan Jajaran Arhanud TNI AD salah satunya dari satuan Yonarhanud 2/ABW/2 kostrad, dimulai dari tanggal 24 s.d 28 September 2023.
Tujuan dari latihan ini yaitu, untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit dalam mengawaki Alutsista yang dimiliki satuan Arhanud dan melatih kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman musuh berupa serangan pesawat udara musuh yang disimulasikan dengan menggunakan banshee dan balon udara.
Dalam latihan tersebut, disimulasikan terdapat dua pesawat tempur musuh jenis super tucano sedang terbang memasuki wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah terdeteksi oleh radar kemudian dilakukan koordinasi, Pasukan Arhanud yang menerima perintah kemudian melakukan penembakan kearah target pesawat tersebut menggunakan meriam, rudal mistral dan starstreak hingga akhirnya dua pesawat musuh tersebut hancur berkeping-keping.
Dalam pengarahannya, Kasad menyampaikan kepada seluruh personel latihan agar kemampuan setiap prajurit harus terus ditingkatkan untuk mendukung tugas pokok TNI AD serta dalam keadaan apapun juga harus tetap memperkuat keimanan dan ketaqwaan karena setiap kegiatan latihan harus diiringi dengan Doa.
Lanjutnya, “latihan seperti ini penting untuk meningkatkan kesiapan pasukan dan kemampuan bertempur dalam menghadapi berbagai ancaman di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia”, tutur Kasad.
Disisi lain, Pangdivif 2 Kostrad juga mengungkapkan rasa bangga atas semangat prajurit Arhanud dalam melaksanakan latihan menembak senjata berat. “Sebagai Satuan yang mengawaki Alutsista tercanggih yang dimiliki TNI AD, harus juga diimbangi dengan terus meningkatkan keahlian dan ketangkasan prajurit dalam mengoperasionalkannya, sehingga kemampuan dalam mengawaki alutsista serta profesionalisme setiap prajurit dalam mendukung tugas pokok TNI AD lebih teruji”, pungkasnya.
(Pendivif2|Miko)