Den Haag – Upaya memperkaya arsip sejarah Angkatan Laut di Indonesia, Tim Riset TNI Angkatan Laut (TNI AL) melaksanakan riset di Arsip Nasional Belanda atau Nationaal Archief Netherland (NAN) dipimpin oleh Kepala Dinas Sejarah Angkatan Laut (Kadisjarahal) Laksamana Pertama TNI Dr. Hariyo Poernomo, selaku ketua Tim Riset Sejarah TNI AL, di Den Haag Belanda, pekan ini.
Seperti yang diketahui bersama bahwa Belanda dan Indonesia memiliki keterkaitan historis yang sangat panjang dan dinamika perjalanan sejarahnya terekam dalam arsip yang tersimpan di badan Arsip Nasional Belanda, termasuk arsip-arsip yang terkait dengan TNI AL sejak Perang Kemerdekaan 1945.
Oleh sebab itu Dinas Sejarah Angkatan Laut (Disjarahal) sebagai satuan kedinasaan TNI AL yang bertugas menyelenggarakan fungsi sejarah Angkatan Laut memandang penting pelaksanaan riset karena disana tersimpan ribuan dokumen arsip terkait dengan perjuangan Angkatan Laut Republik Indonesia sejak tahun 1945.
Pada kesempatan tersebut Kadisjarahal menyatakan bahwa riset arsip sejarah di Belanda sangat diperlukan untuk merekonstruksi peristiwa-peristiwa yang terkait dengan TNI AL di masa lalu secara lebih komprehensip dan berimbang.
“Hal ini sangat penting untuk menjamin fungsi sejarah dalam pengembangan kekuatan Angkatan Laut ke depan. Validitas narasi sejarah sangat bergantung pada ketersediaan dokumen dan arsip yang merekam peristiwa masa lalu dan Belanda telah memiliki sistem kearsipan yang sangat baik”, ucap Kadisjarahal.
Lebih lanjut Kadisjarahal menyatakan bahwa objek riset sejarah Angkatan Laut sangat luas dan kompleks sehingga tidak mungkin dilaksanakan dalam waktu singkat. Kegiatan riset sejarah di Belanda tahun ini bersifat introduktif dengan memfokuskan riset arsip Pertempuran Laut Arafuru 1962, operasi-operasi angkatan laut selama Perang Kemerdekaan 1945-1949 dan awal pembangunan TNI AL yang moderen pada tahun 1950.
Kegiatan riset yang dilaksanakan oleh Disjarahal ini mendapat sambutan baik dari pihak NAN. “NAN sangat membuka diri untuk kegiatan riset arsip guna pengembangan sejarah TNI AL, mendukung data-data yang diperlukan oleh Disjarahal dalam mengembangkan sejarah Angkatan Laut di Indonesia, bahkan berharap bisa bekerja sama dengan TNI AL dalam bidang kearsipan”, ujar Dr. J.S. Johan Van Langen, Ketua Program Warisan Budaya Bersama NAN saat menerima tim riset.
Dalam sepekan melaksanakan kegiatan riset di NAN, Tim telah berhasil mendapatkan banyak informasi mengenai sejarah Angkatan Laut Indonesia masa lalu. Kegiatan riset arsip akan menjadi agenda tahunan Disjarahal, tidak hanya di Belanda namun juga di negara-negara yang memiliki keterkaitan sejarah maritim dengan Indonesia seperti Spanyol, Portugis dan Inggris.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan bahwa sejarah perjalanan TNI Angkatan Laut senantiasa mengiringi perkembangan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mengalami banyak sekali peristiwa-peristiwa, yang bisa menjadi pedoman bagi arah pembangunan bangsa Indonesia, khususnya bagi TNI Angkatan Laut.
(Dispenal|Karina)