Surabaya – Catatan prestasi Tri Rismaharini ketika menjadi Wali Kota Surabaya menjadi modal penting dan pembuktian tentang kelayakannya untuk menjadi pemimpin di Jawa Timur.
Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Risma-Gus Hans) maju di Pilkada Jawa Timur 2024 diusung PDI Perjuangan dan Hanura.
Risma-Gus Hans dikeroyok pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak yang memborong 15 parpol sebagai pengusung, yakni PAN, Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP, PSI, PKS, Perindo, NasDem, Partai Buruh, Partai Gelora, PBB, PKN, Partai Garuda dan Partai Prima. Pasangan Luluk-Lukman diusung PKB dan Partai Pelita.
Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto ditemani Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberi dukungan penuh pada Risma-Gus Hans dengan menghadiri debat ke tiga.
Kepada awak media, Hasto menjelaskan tentang kinerja membumi Bu Risma, salah satunya dalam bidang infrastruktur.
“Program infrastruktur Bu Risma sangat membumi, menyentuh persoalan kongkrit. Dengan menyebut program unggulan di setiap kabupaten/kota se-Jatim mendorong tingkat elektabilitas Risma-Gus Han,” kata Hasto dalam keterangannya pada Selasa (19/11/2024).
Hasto menjelaskan, Risma berjanji akan membuat bendungan di setiap aliran sungai guna meningkatkan cadangan air baku untuk pertanian dan juga diolah menjadi air minum.
“Di bawah kepemimpinan Risma Jatim tidak akan kekeringan dan kebanjiran. Itu semua sudah dibuktikan di Kota Surabaya,” jelas Hasto.
“Hal yang menarik, Risma akan membuat terobosan jalan sepanjang pinggir pantai di Madura, dan juga banyak terowongan yang menembus gunung untuk mempersingkat jarak dan sistem transportasi laut,” lanjutnya.
Bersamaan dengan program infrastruktur itu, Hasto menyebut Risma punya program Resik-resik Jatim yang akan membuat APBD sehat sehingga bisa membantu seluruh orang miskin dan menciptakan lapangan kerja secara masif.
“Bu Risma sangat piawai mengelola APBD untuk memerangi kemiskinan, cipta kerja, dan menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan gratis,” ungkapnya.
Hasto menegaskan bahwa sosok Bu Risma selain merakyat juga sangat dekat dengan pemikiran Bung Karno dan Bu Megawati.
Hal ini, jelas Hasto, sangat klop dengan Gus Hans yang lahir dan besar dalam tradisi keluarga Nahdliyin. “Jadi saling melengkapi,” jelas Hasto.
Peraih gelar doktor di Unhan dan UI ini menyebut keberhasilan kepemimpinan Risma baik sebagai wali kota maupun kemensos, menyebabkan berbagai kepungan partai-partai yang tergabung dalam KIM Plus. Intimidasi pun kerap terjadi.
“Bu Risma itu perempuan yang begitu tegar dan percaya pada Allah Subhanahu Wata’ala. Percaya pada keadilan dan juga percaya bahwa rakyat Jatim akan memilih pemimpin dengan rekam jejak prestasi,” ujar Hasto.
“Kota Surabaya adalah ikon prestasi Jawa Timur karena kepemimpinan Risma,” tuntas Hasto.
(Kontributor : Rafi)