oleh

Runtiyah, Xena The Warrior Princess-nya Pasegeran

PB|BANJARNEGARA – Misi untuk merekatkan hubungan antara TNI dengan warga, menumbuhkan semangat gotong-royong dan kepekaan warga terhadap kesulitan warga lainnya, adalah beberapa misi humanis dalam gelaran TMMD.

Melalui TMMD, pembangunan di wilayah Kabupaten Banjarnegara selama 1 bulan ini, difokuskan di desa terpencil yaitu Desa Pasegeran Kecamatan Pandanarum. TNI selalu melibatkan warga sasaran kegiatan didalam pembangunan itu, warga diharapkan merasa lebih memiliki dan merawat hasil-hasil pembangunan nantinya.

Xena The Warrior Princess.

Xena adalah pejuang wanita yang tak pantang mundur yang sempat tenar di Indonesia saat ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi mulai tahun 1995 hingga 2001 lalu, yang diperankan oleh Lucy Lawless menjadi aktris ikonik. Xena, dikisahkan mempunyai masa lalu yang kelam sehingga berniat untuk menebus semua kesalahan dengan cara melindungi sebuah dunia dari ancaman para penjahat dan dewa-dewi yang jahat.Terinspirasi pejuang wanita tersebut, Runtiyah (35) petani Rt. 3 Rw. 3 Dusun Kroya Desa Pasegeran Kecamatan Pandanarum, tanpa mempedulikan statusnya sebagai wanita desa, dirinya berjibaku dengan adonan semen untuk membantu Satgas TMMD dan warga yang sedang mengecor rabat beton sepanjang 1.170 meter. Untuk sekedar meringankan pekerjaan orang banyak, untuk impian seluruh warga desanya memiliki jalan yang bagus dan untuk kesejahteraan keluarga dan orang banyak.

Xena-nya Pasegeran pantas disematkan kepadanya. Runtiyah tentunya akan menjadi penyemangat tersendiri bagi Satgas dan warga lainnya untuk malu sehingga lebih terpacu bekerja.

Pada pelaksanaan TMMD Reguler 102 Banjarnegara, peran aktif masyarakat terlihat sangat menonjol, terutama dalam pembangunan rabat beton. Kehadiran TNI, menjadi perhatian tersendiri bagi masyarakat, kehadirannya membuat gotong-royong menjadikan suasananya berbeda. Kini baik orang tua, anak-anak, remaja maupun para tokoh-tokoh desa mempunyai saudara baru yang bernama TNI, karena Satgas TMMD nya tidak membuat sekat sosial diantara mereka.

Sementara itu, Runtiyah merasa bahwa keberadaan TNI membuat masyarakat bangga, terlebih dengan banyaknya rumah-rumah warga yang dijadikan tempat menginap Satgas, tak kurang dari 22 rumah selama satu bulan, sedangkan pemiliknya disebut orang tua asuh. Para Satgas TMMD makan dan tinggal disana, dengan uang makan dan lauk-pauk diserahkan kepada orang tua asuhnya, sehingga kehadiran mereka tidak membertakan warga.(pendim0704bna|red)

Bagikan

Baca Juga