Jakarta – TNI Angkatan Laut (TNI AL) hingga hari keenam pasca terjadinya gempa bumi yang meluluhlantakkan Provinsi Sulawesi Barat khususnya Kabupaten Majene dan Mamuju, telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Search and Rescue (SAR) dan menerjunkan ratusan prajuritnya ke daerah bencana untuk melaksanakan misi kemanusiaan dalam membantu para korban, Rabu (20/1) Kemarin.
Satgas SAR TNI AL yang berjumlah 439 personel terdiri dari Satgas Laut yang membawahi Kapal Rumah Sakit TNI AL KRI dr. Soeharso-990, KRI Teluk Ende-517, KRI Tongkol-813, KRI Pandrong-801 dan akan menyusul KRI Teluk Cirebon-543 dan KRI Oswald Siahaan-354 disamping juga terdapat 2 helikopter yang onboard di KRI dr. Soeharso-990 yang digunakan untuk keperluan medis dan pendistribusian logistik ke daerah-daerah terisolir.
Sementara Satgas Darat terdiri dari prajurit Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) VI Makassar, Detasemen Markas Lantamal VI Makassar dan juga prajurit dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Mamuju.
Para prajurit TNI AL menembus segala medan untuk dapat mendistribusikan bahan logistik di daerah-daerah terisolir melalui jalur laut dan udara karena keterbatasan akses darat. Sementara itu, di berbagai lokasi lainnya Satgas SAR TNI AL bersama-sama dengan warga masyarakat melaksanakan pembersihan material longsor yang menghalangi jalan.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., telah memerintahkan Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) VI Makassar Laksamana Pertama TNI Dr. Benny Sukandari, S.E., M.M., CHRMP., untuk mengelar seluruh kekuatan personel dan Alutsista di Mamuju dalam melaksanakan misi operasi kemanusiaan agar kehadiran prajurit TNI AL dimanapun dapat memberikan dampak yang positif di masyarakat.
(Niken|red)