oleh

Ustadz Kamaludin: Bahaya Syirik dalam Kehidupan Manusia

Depok – Pada kesempatan yang mulia ini, khatib Ustadz Kamaludin ingin mengangkat tema bahaya syirik dalam kehidupan manusia. Bertempat di Masjid Jami’ Asy-Syahid Kota Depok, Jum’at, 4 Juli 2025.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Kamaludin menerangkan makna syirik adalah menyekutukan Allah dalam rububiyah, uluhiyah, atau asma dan sifat-Nya. Syirik merupakan dosa terbesar dalam Islam. Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 48:

> إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki…” (QS. An-Nisa: 48)

Lanjutnya, Adapun mengenai syirik terbagi dalam dua jenis yakni

1. Syirik Akbar (besar): seperti menyembah selain Allah, meminta kepada kuburan, jin, atau benda-benda tertentu. Ini menyebabkan pelakunya keluar dari Islam.

2. Syirik Asghar (kecil): seperti riya’ (pamer amal), bersumpah selain dengan nama Allah, memakai jimat dan mempercayainya membawa keberuntungan.

Khatib Ustadz Kamaludin menerangkan mengenai 2 point penting bahaya syirik bagi jamaah, dan sekaligus mengajak untuk menghindari syirik dalam kehidupan sehari-hari.

*Menghapus semua amal*

“Seandainya engkau berbuat syirik, niscaya akan terhapus amalmu dan engkau termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar: 65)

*Tidak akan diampuni jika tidak bertaubat*

“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka sungguh Allah telah mengharamkan surga baginya.” (QS. Al-Ma’idah: 72)

Oleh karena itu, mari kita jauhi segala bentuk syirik, baik besar maupun kecil. Jangan mendekati dukun, jangan percaya ramalan, jauhi benda-benda yang diyakini memiliki kekuatan selain Allah.

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم…

Segala puji bagi Allah, Dzat yang Maha Esa, tempat bergantung segala sesuatu. Shalawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad ﷺ.

“Marilah kita memperbaharui keimanan kita dengan memperbanyak tauhid, yakni mengesakan Allah dalam ibadah, doa, niat, dan segala aspek kehidupan kita,”ungkapnya.

Jangan kita jadikan amal ibadah kita sia-sia karena disusupi syirik kecil seperti riya’, sum’ah, dan ujub. Ingatlah bahwa hanya Allah yang berhak diibadahi.

“Mari kita tanamkan kalimat لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ (Tiada ilah selain Allah) dalam hati dan perbuatan kita,”tutup Ustadz Kamaludin.

(Kontributor : Rafi )

Bagikan