PB | Kediri – Anggota Polres Kediri melakukan pengawalan ketat aksi damai ratusan dokter yang tergabung dalam ikatan dokter Indonesia (IDI) cabang Kediri, di Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri, Senin (24/10). Para dokter itu memprotes dan menolak kesepakatan yang di buat oleh Menristekdikti dan Kemenkes RI yang akan membuka sekolah Dokter Layanan Primer (DLP) minimal selama 2 tahun. Korlap aksi unjuk rasa, FX Retiatmaja, menuturkan, menurutnya sekolah DLP minimal 2 tahun itu hanyalah pemborosan anggaran dan bukan untuk meringankan beban rakyat. “Sekolah DLP itu hanyalah sebagai alat penyerapan anggaran Kemenkes, sehingga tidak tepat sasaran untuk rakyat, ” jelas Korlap. Lebih lanjut dijelaskan FX Retiatmaja, menurutnya, sekolah DLP akan menimbulkan banyak gejolak sesama dokter, terutama dokter spesialis. “Kami IDI Kediri sudah sepakat menolak sesuai kesepakatan muktamar di IDI Pusat yang di gelar di Medan, ” ungkapnya. Masih kata Korlap, dari pada membuat sekolah DLP, lebih baik ditujukan untuk menurunkan pajak obat dan alat kesehatan, sehingga rakyat dapat membelinya dengan murah. “Rakyat banyak yang membutuhkan obat berkualitas dan harga yang sangat murah, ” jelasnya. Ratusan IDI cabang Kediri itu, usai melakukan orasi di SLG, melanjutkan orasi di depan Kantor DPRD Kabupaten Kediri. Kapolres Kediri AKBP Akhmad Yusep Gunawan melalui Kasubbag Humas Polres Kediri AKP Bowo Wicaksono mengatakan, aksi damai IDI Kediri itu dikawal hingga selesai. “Pengawalan aksi damai yang dilakukan IDI Kediri itu, untuk memberikan pelayanan dan dapat memberikan aspirasi IDI Kediri, ” jelas Kasubbag Humas.(pid polres/red)
Baca Juga
- 1
- 2
- 3
- …
- 5,750
- Berikutnya