oleh

Perayaan Tradisi Unduh Unduh Di Wates Kediri

17 JULI UNDUH UNDUH (2) PB | Kediri – Tradisi Unduh Unduh yang identik dengan salah satu “Denominasi” berbasis kultur budaya jawa, dan sudah berlangsung lebih dari satu abad yang diadakan GKJW (Gereja Kristen Jawi Wetan), salah satunya di GKJW Segaran Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, minggu (17/07/2016).17 JULI UNDUH UNDUH (11)Danramil Wates ,Kapten Arh Sadino dan Kapolsek Wates ,AKP Tri Handono turut ambil bagian dalam perayaan unduh unduh yang digelar oleh jemaat GKJW Segaran di Balai Pamitran GKJW, dan langsung disambut hangat Pendeta Ngadiyanto dan Kepala Desa Segaran ,Teguh Prijono Djohar. Kehadiran Danramil Wates dan Kapolsek Wates, sekaligus menjadi bukti otentik wujud kerukunan antar umat beragama di Kediri.17 JULI UNDUH UNDUH (3)Unduh Unduh atau mengunduh atau panen atau sekarang bahasa kerennya berarti “Download”, adalah sebuah perayaan rasa syukur atas panen dari hasil bumi kepada Tuhan, atau dalam bahasa masa kini adalah “Thanksgiving Day”, dan tercatat pada tahun 1881 ,tradisi ini mulai diperkenalkan kepada jemaat GKJW mula-mula di Mojowarno Jombang, tetapi baru direalisasikan secara sah oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1923.17 JULI UNDUH UNDUH (1)Ada banyak versi yang melatarbelakangi asal muasal tradisi ini, ada yang mengatakan bersumber dari Kiai Sadrach atau Kiai Ibrahim Tunggul Wulung atau Kiai Tosari atau masyarakat setempat yang ada di Mojowarno yang bercampur dengan tradisi jawa kuno, tetapi dapat dipastikan ,bahwa tradisi ini 100% produk “dalam negeri”.

Hasil bumi yang berasal dari petani setempat, diarak ke jalanan pedesaan, untuk ditunjukkan sebagai bukti kekuasaan Tuhan atas manusia, dengan pemberian hasil bumi yang dapat dirasakan dan dinikmati. Selanjutnya tradisi lelang hasil bumi petani, dari produk pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan ditawarkan kepada seluruh jemaat GKJW Segaran, untuk persembahan kepada yang menciptakan dari yang diciptakan.(pendim kediri/dodik s/mark)

Bagikan

Baca Juga