Halmahera – Tim Search And Rescue (SAR) gabungan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Ternate, Bakamla, Basarnas dan Polairud berhasil menemukan lokasi tenggelamnya Kapal Motor Perahu (KMP) Cahaya Arafah di perairan Tokaka, Kecamatan Gane Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Rabu (20/07) dan mengevakuasi 4 korban lainnya.
Lokasi bangkai KMP Cahaya Arafah berhasil ditemukan setelah personil TNI AL dan tim SAR gabungan melakukan penyisiran dan penyelaman di lokasi yang diduga tenggelamannya kapal tersebut. Titik Kapal Cahaya Arafah yang tenggelam di dasar Laut di Perairan Tokaka ditemukan pada Koordinat 0 12.308 S 127.39.665.E. pada kedalaman lebih kurang 45 meter.
Selanjutnya tim SAR gabungan melaksanakan pemasangan tanda pelampung dan menggelar briefing untuk persiapan pengecekan jumlah penyelam yang akan Turun untuk Observasi Bangkai Kapal Cahaya Arafah. Selain menemukan lokasi kapal, para penyelam berhasil mengevakuasi 1 orang korban dari dalam kapal. Tidak lama berselang kembali ditemukan lagi 3 orang korban, 1 anak laki-laki dan 2 orang perempuan, sehingga total ada 4 korban yang telah ditemukan.
Dalam pencarian korban kapal tenggelam ini, TNI AL mengerahkan personil dan unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yakni KRI 853 Tatihu, KRI 854 Layaran, KRI 867 Albakora KAL serta KAL Tidore III-14-11 dan membagi pencarian menjadi 4 SRU.
SRU 1 melakukan pencarian seluas 16,3 Nm2 dengan menggunakan Sea Rider KN Pandudewanata, SRU 2 KAL Tidore III-14-11 melakukan pencarian seluas 17,4 Nm2 dari lokasi kejadian, SRU 3 melakukan pencarian seluas 16,2 Nm2 dari lokasi dengan menggunakan KRI Layaran-854 dan Speed Boat BPBD Halsel serta SRU 4 melakukan pencarian seluas 17,3 Nm2 di pesisir perairan desa Tokaka dengan menggunakan KRI Tatihu-853 dibantu dengan longboat masyarakat.
Kecelakaan laut yang menenggelamkan KMP Cahaya Arafah terjadi pada Senin (18/07/2022) dengan membawa 77 orang penumpang dan 64 telah ditemukan dalam keadaan selamat, 4 meninggal dan sisanya 9 orang masih dalam pencarian. Laka laut ini diakibatkan oleh cuaca buruk, angin kencang serta hantaman gelombang laut.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono dalam berbagai kesempatan selalu memerintahkan prajuritnya untuk berperan aktif secara profesional, bergerak cepat dalam mendukung kegiatan atau membantu saat ada kejadian yang membuat penderitaan bagi rakyat sebagai salah satu tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), sehingga keberadaan prajurit akan bermanfaat bagi masyarakat sekelilingnya.
(Dispenal|Della)